Selasa, 19 Juli 2011

Pasca Tragedi Ma-60 : Kendaraan China tidak Safety? Mari berdiskusi...

Well, tentunya ini kabar yang masih hangat di telinga kita bahwa belum lama ini Pesawat Merpati yang bertipe Ma-60 buatan Cina Xian Aircraft jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat. Kecelakaan yang sangat serius dimana semua awak pesawat dan penumpang meninggal dunia.

Well, cukup menarik untuk dibahas nih. Ternyata setelah diinvestigasi lebih lanjut pesawat ini memang sering mengalami masalah, bahkan beberapa airline pernah mengeluhkan sayap belakang yang mudah retak. Well, cukup sering kita dengar memang untuk rata-rata produk buatan Cina baik motor, mobil, hingga pesawat. Adapun pesawat ini sebetulnya tidak murni buatan Cina, namun sedikit gado-gado. Klaim pabrikan sih mesin dari Canada, kokpit dari Amrik, sayap dari Rusia, dll. Kalau kata Om Benny nih namanya motor pesawat jangkrik, hehehehe.

MA-60 pesawat jangkrik buatan Cina *tepok jidat*
Well, ternyata selidik demi selidik ya pesawat ini dibeli karena murah dan fitur serta teknologinya sudah tergolong maju di kelasnya. Hmm..., tapi kok belum lulus standar FAA yah. Sialnya, Jusuf Kalla sudah pernah menolak pembelian pesawat ini karena dinilainya kurang aman. Ndilalah, sekarang malah kejadian.

Hal ini langsung membuat anjloknya image dan omzet Merpati karena dicap memakai pesawat abal-abal, bahkan ada yang cukup sadis mengatakan bahwa pesawat tersebut dibuat dari kayu hanya karena memakai pesawat buatan Cina. Yah, memang perlu dibuktikan lebih lanjut sih, lha wong Airbus 380 yang super canggih saja bisa rusak mesin di udara kok, tetapi memang karena teknologi dan keamanan yang prima, pesawat tersebut tidak jadi celaka.

Jika teruji baik, ada trouble pun, keselamatan masih terjaga.
Cilakanya, CN 235 yang murni buatan Indonesia justru sudah mengantongi serifikat FAA dan bahkan sudah dipakai oleh oleh US Coast Guard, South Korean Air Force, French Air Force. Jauh lebih safety, jauh lebih reliable.CN 235, jauh lebih aman daripada pesawat jangkrik, Korean Coast Guard pun bangga menggunakannya. Kita sendiri ??

CN 235, jauh lebih aman daripada pesawat jangkrik, Korean Coast Guard pun bangga menggunakannya. Kita sendiri ??
Lalu kaitannya dengan motor? Yah, memang kita tidak boleh lantas melakukan labelling. Namun, insiden ngowos, rem belakang blong saat kecepatan tinggi serta rusaknya sebagian motor pada saat OMR ya mbok jangan disembunyikan. Eh, itu menyangkut nyawa euy, masa dicuekin. Anda mau menukar nyawa dengan harga yang hanya "sedikit" lebih murah? Kalau saya sih... hehe... sorry ye, mending beli motor yang jelas2 safety aja. Memang kalau mau membeli barang buatan Cina itu harus sedikit selektif, pilih barang Cina yang memang sudah teruji dan diakui di negara besar macam Amrik dan track recordnya JELAS. Jangan mudah percaya bahwa kita membeli produk dengan iming-iming dibuat dengan komponen dari negara bule lah, dll lah, tapi ketika ditelusuri tidak ketemu track recordnya.

mesin ngowos? bahaya euy, apalagi di pesawat.. *kalau pengujian cukup seharusnya nggak begini*
Lalu gimana kabar motor Indonesia, yah walaupun motor kita sebenarnya juga lebih safety dan lebih reliable dari motor diatas. Kita sendiri yang membunuhnya. Orang Indonesia kelewatan sombongnya sih. Yuk donk, kita berbenah, hargai produk dalam negeri !!

versi monosoknya lebih gagah lg :)
jauh lebih baik daripada motor jangkrik, kita saja yg kurang bangga
Terlepas dari itu semua, merk motor sekelas Airbus dan Boeing juga sepatutnya menjelaskan terjadinya komstir pecah. Dan walaupun terbukti aman, coakan rangka juga butuh sosialisasi. Dengan begitu konsumen akan semakin yakin untuk membeli motor Boeing dan Airbus tersebut walaupun memang dunia sudah mengakuinya.

Bagi yang menjual motor jangkrik yang kurang aman, bertobatlah..bertobatlah... Boleh saja buat motor keren harga miring, tapi safety-nya diperhatikan dong !!!
Mari komentar bro, bebas, sopan, dan open minded yah :D

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar