Selasa, 13 September 2011

Anti Lampu Nyala Siang Hari ? TVS punya solusinya...

Halo, sobat bikers. Masalah lampu nyala di siang hari sampai saat ini masih saja jadi pro-kontra. Ane aja sempet heran kenapa bikers begitu hebatnya berbondong-bondong membuat 2 kubu baik pro maupun kontra. Padahal apa susahnya sih AHO ini ?

Alasan terutama tim kontra adalah karena sistem AHO yang menyebabkan lampu tidak dapat dimatikan, nah masalah timbul ketika motor dibawa masuk ke gang, dikatakan sinar lampu besar yang walaupun dalam posisi low masih bisa menyulut kemarahan warga sekitar yang sedang kongkow/nongkrong. Yah, walaupun ane sampai sekarang pun belum bisa membuktikan tuduhan ini. Well, anyway kebanyakan bikers disini menginginkan tetap ada saklar lampu karena ada suatu waktu dimana lampu "harus" dimatikan karena silau. Titik.

Lalu untuk yang pro berdalih bahwa sesuai perhitungan dan penelitian bahwa sistem AHO yang diaplikasikan hanyalah disebabkan karena pengendara sepeda motor yang kurang peduli, dimana jika masih ada saklar lampu maka pengendara cenderung lupa dan/atau melupakan untuk menyalakan lampu. Ditambah lagi dengan adanya UU resmi, maka AHO dapat menyelamatkan pengendara dari bahaya tilang, sekaligus tentunya meningkatkan keamanan dari bikers itu sendiri terhadap bahaya kecelakaan yang mengintai.

Sebenarnya ane adalah salah satu bikers yang pro terhadap AHO, namun di hati kecil ane, memang ane lebih suka tetap ada saklar lampu. Lha piye sampeyan iki tho ? Kok ora konsisten, ya mana bisa?

Jawabannya bisa !!! Namanya sistem DRL, nah mbah dukun Satar pernah membahas sistem ini. Pada dasarnya DRL dan AHO menyalakan lampu di siang hari agar terlihat. Bedanya sistem AHO blas hanya dengan meniadakan saklar saja, jadi ya yang buat dinyalain di siang hari itu ya sama persis dengan yang biasa dinyalakan pas malam hari.

Kalau dengan sistem DRL bedanya, saklar lampu tetap ada, namun sejatinya tetap tidak ada posisi off. Jika kita memposisikan saklar pada posisi off, lampu DRL akan tetap menyala. Nah, apa itu lampu DRL? Adalah lampu yang dirancang khusus memang untuk menyala terus-terusan di siang hari. Mungkin ada pernah melihat mobil AUDI? Nah, bentuknya tidak harus LED seperti itu, bisa juga tetap lampu utama namun diredupkan 50% dari normalnya. Kalau di mobil, mungkin anda pernah melihat van GMC-nya Metro TV? Nah, lampu depannya pasti nyala terus tapi agak redup. Nah itu dia, pada saat DRL aktif, praktis semua lampu yang tidak perlu seperti lampu kota, lampu panel instrumen (non-digital) dan lampu belakang non-aktif. Hanya benar-benar lampu depan yang diredupkan saja yang aktif. Sejauh yang saya tahu baru Honda New Blade dan TVS Tormax di Indonesia yang sudah memakai sistem ini, cekidot :

1. Tetap ada saklar lampu (saklar posisi off)

posisi saklar : off
hanya lampu depan diredupkan  yang aktif, lampu senja, dashboard, dan lampu kota non-aktif

2. Saklar lampu on (saklar posisi lampu senja)

posisi saklar : lampu senja
lampu senja, dashboard, dan kota aktif, lampu DRL juga tetap aktif
3. Saklar lampu on (posisi saklar : lampu besar)

posisi saklar : lampu besar
lampu senja, dashboard, kota aktif lampu DRL berubah fungsi sebagai lampu utama, menyala dengan intensitas penuh
Nah, solusi dan nilai tambah yang ditawarkan TVS Tormax ini sangat tepat guna dan dapat menjembatani keinginan kedua belah pihak tadi. Safety and Meet Expectation.

Jadi kenapa pabrikan lain tidak mencontohnya? Kalau bilang fitur baru AHO, ya jangan cuman sekedar menghilangkan saklar saja donk. Kudu lebih baik lagi nih...

Silahkan komentarnya, brothers :D

*)courtesy gambar : corporate communication, TVS Motor Indonesia

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

6 komentar:

  1. hihi, cerdas ya..
    lampu tetep awet :)

    BalasHapus
  2. two thumbs up buat pabrikan om sha rukh :)
    andai masyarakat Indonesia ga brand minded, ane pasti dh comot tu apache'y, full fitur but low cost, ehm...maybe someday i have one of TvS product :D

    BalasHapus
  3. @varioputih : cerdas dan canggih bro :)
    @luv_riri : sebaiknya sabar masbro, tunggu sampai jaringan aftersales TVS benar dulu, ini lagi ane kompor-koporin :D

    BalasHapus
  4. @varioputih : cerdas dan canggih bro :)
    @luv_riri : sebaiknya sabar masbro, tunggu sampai jaringan aftersales TVS benar dulu, ini lagi ane kompor-koporin :D

    BalasHapus
  5. iye bener menurut saya dr berbagai ulasan tentang TVS yg saya baca emang inovatif ini brand...
    kelemahannya ya emg di aftersales ma iklannya kurang gencar..

    jd akhirnya memantapkan niat untuk kerja dsana, walaupun msh pngen di perush jepang lbh terlihat hijau soalnya.. eh jd curcol.. haha

    BalasHapus
  6. New Honda Blade yg mana ya bro yg kyk TVS Tormax?
    Kyknya New Honda Blade AHO juga deh...

    Oiya, caranya gmn ya bro bisa seperti itu AHOnya?
    Soalnya saya ingin membuat Smart AHO TVS Tormax untuk motor Honda..
    Pake resistor? Sudah saya coba tapi resistor sangat panas & sangat sulit didapatkan resistor dengan watt besar..
    Pake Dimmer? Harus stabil & biasanya harus DC, sedangkan motor Honda tegangan tidak stabil & AC.
    Ada cara yang lebih efektif?
    Atau mungkin sampean tau komponen apa yg dipakai di TVS Tormax?
    Apakah bisa diaplikasikan di motor lain?

    BalasHapus