Halaman

Senin, 15 Agustus 2011

Kesombongan Bajaj dan cara mengatasinya...

Halo, sobat bikers. Kali ini wajah perbloggeran roda dua Indonesia sedang dihebohkan oleh slentingan yang dilakukan oleh ATPM Bajaj Indonesia. Sebenarnya cukup kaget juga karena Bajaj masih terhitung baru dalam dunia otomotif roda dua khususnya di Indonesia. Memang tak bisa dipungkiri perkembangan produk Bajaj yang sedemikian sukses diterima di tanah air, sayang seribu sayang BAI sekan dibutakan oleh kemenangan sementara ini dan mulai mengambil langkah-langkah yang kurang terpuji.
Yah, jujur saja selama ini image Bajaj, termasuk di mata gue adalah positif, termasuk kualitas produknya. Namun, setelah kemudian membaca dan menganalisa dari konsumennya langsung terutama dari para sesama blogger. Sebelumnya saya pernah tulis artikel disini yang mengemukakan bahwa ada beberapa keluhan minor seputar kualitas mesin dari beberapa teman saya pemakai langsung Bajaj (bukan BC) , ini fakta omongan langsung dari pemakai meski memang tidak sempat saya ambil bukti gambar.


Itu soal kualitas produk, benar tidaknya memang masih kontroversi, bisa saja teman saya tadi kurang merawat motornya, namun perlu dilihat keluhan yang mirip oleh blogger senior yang juga pemakai langsung kang hadiyanta disini. Trus soal marketing, langkah-langkah kurang terpuji Bajaj dimulai dengan merendahkan derajat jenis motor lain yang teridentifikasi mirip unggas.

 Kalau ada blogger yang anti-bebek mah terserah aja, bener kata mang udin, bukan lo yang kasih rejeki, kga usah ngatur-ngatur, ntar malah kualat. Tetapi terus kalau pabrikan/ATPM jadi ikut-ikutan mulai dari brosur yang menciderai perasaan pemilik bebek dengan ilustrasi nunggang entog (yang secara agak maksa dianggap sama dengan bebek) sama sekali merupakan tindakan yang tidak elegan.

baru punya pulsar aja sombong amat sih? sampe bebek dibikin segitunya
 Belum cukup sampai disitu, di TV secara terang-terangan TVC Bajaj Pulsar menayangkan pemilik Pulsar yang SOMBONGNYA GAK KARUAN. Yang punya pasti keren , GAK KAYAK LU (ditujukan ke pemilik bebek). Ya ampun, mbok ya mikir, masa baru punya Pulsar aja sombongnya kayak gitu ke bebekers, udah gitu gak safety pula bawa Pulsarnya. Lihat tuh yang punya Ducati848 aja, masih berkenan numpak bebek bakar Fire Blade dan mengemukakan kesan-kesannya. Hati-hati, bung ! Masih banyak bebek-bebek yang bisa bikin Pulsar bahkan yang 220 cuma bisa pasrah di jalan.

"Pulsar? Siapa takutt?", kata si kawanan 3 itik dan 1 entog
"Bagaikan ilmu padi, makin berisi, makin merunduk" , seharusnya itu yang ada di benak pemakai sport. Kesombongan ditambah ke-antian anda terhadap bebek justru mencerminkan tabiat asli , nggak usah ngomong langit-langit deh, darisini aja keliatan kok siapa yang lebih membumi.

Moga-moga Bajaj sadar akan kesalahannya ini dan mau berbenah, jangan sampai produknya justru jadi ditinggalkan pemakainya karena hal yang sepele. Ini dia solusi yang harus dilakukan Bajaj kalau mau selamat di dunia roda dua nasional :

1. Hentikan kesombongan anda, stop mulai sekarang melecehkan motor bebek dan entog.
2. Kualitas produk diperhatikan terutama mesin dan crankcase.
3. Sebelum jualan, minimal spare-part fast moving harus tersedia, kalaupun sulit, berikan pengertian kepada pengguna, klo enggak berarti maaf, motor anda sama saja dengan motor jangkrik !!!
4. Benahi kualitas customer service, ini garda depan penenti hidup mati penjualan anda. Jangan sampai terjadi lagi hal seperti ini. Segera follow up.

Kalau itu sudah dilakukan, bisa jadi orang akan bergeser sendirinya dari pengguna-pengguna bebek. Kalau tidak ya siap-siap saja ditinggalkan. Bajaj bisa belajar dari TVS untuk hal ini.

12 komentar:

  1. Bajaj Pulsar gak sombong kok mas, dia mah diem aja nggak pernah ngomel...:) lagi pula banyak lho mas yang benci sama pulsar terus berubah jadi cinta sama pulsar pada akhirnya....begitu juga sebaliknya, maklum bajaj buatan india itu cukup bernyali di jalanan, jadi wajar saja banyak yang gak terima :) Yah artikel ini saya anggap sebagai pembelajaran bagi BAI saja, kalau konsumen tetap yang menentukan. Salam.

    BalasHapus
  2. Dengerin tuh BAI,,, Soalnya Akang mau gambling ngambil Bajaj Avenger nih (kalau taun depan muncul lho!)
    STNK gak pake lama, mekanik2 handal, spare-part harus tersedia.. baru mau ngehina2 bebek dan sombong juga gak apa2...
    Jangan kayak sekarang ngehina produk2 bebek, pelayanan 3S produk sendiri gak dibenahi...

    BalasHapus
  3. owe terima lah kenyataan ini brots.. maklum motor owe masih cupu & lemot -> blebeq :">

    bebek blebeq -> mana bisa lari.. :'[

    BalasHapus
  4. Pahammmm... pahammmm.... ane udah prnah 4 tahun kerja sama orang India.

    BalasHapus
  5. anak baru gede nih, tapi dah suombong...padahal saya respek lho dengan produk2 BAI, tapi setelah kejadian ini koq rasa-rasanya "ketimuran" saya jadi berbicara bahwa nih produk ga pantas dihargai, lha wong dianya ga menghargai yg lain. Wala produsen ngakunya RAJA, tapi ingat konsumen adalah MAHA RAJA!!

    BalasHapus
  6. wew, jgn sampe kejadian, gara2 salah marketing, produk BAI ditinggalin konsumen Indonesia, terlepas dari cara marketing yang memang meremehkan produk bebek n entog, nih motor emank mantap ! cuman ya itu, yang sopan lah dalam beriklah, gk usah ikutam perang bebek, BAI kan segmennya beda, walaupun pengen menyasar konsumen yang ngambang, milih bebek apa pulsar. anda sopan, kami segan. anda tidak sopan, kami tendang ! ciao

    BalasHapus
  7. lebay....gitu aja di permasalahkan...biasa aja lagi...lebay....gitu aja di permasalahkan...biasa aja lagi...

    BalasHapus
  8. pada dasarnya low profile itu lebih baik, konsumen juga lebih respek, apalagi ditunjang dengan niat baik. Walaupun terjadi masalah, yakin konsumen tetap loyal. Nah kalau sombong, bubarlah semuanya + layanan amburadul, klop :D

    BalasHapus
  9. saya sebagai pengguna motor underbone, terusterang aja, gak respek sama Bajaj....

    apalagi di iklannya yang nampilin mtr2 underbone jepun, yang dianggep kalah gengsi dan gaya jauh dibanding Bajaj....

    terkesan menghina..........

    BalasHapus
  10. emang bajaj terbukti kurang memuaskan..kalo ga percaya beli aja motornya, pake sendiri..dari segi mesin crankcase emang jujur aga risiko, telat sebulanan ga ganti oli, langsung kletek2, service besar pun ga ngilangin suara kletek2.."emang gitu"..itu yg selalu terngiang2 di kepala gue, setelah mekanik ngomong suara kletek2 ga bisa di benerin..supah nyesel pake bajaj..

    BalasHapus